Cargo Times | New Delhi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumad , pada Kamis (15/12), tiba di New Delhi, India dan bertemu dengan tiga pihak untuk membahas peluang kerja sama di sektor penerbangan antar kedua negara .
Pihak ketiga yang ditemui Menhub yaitu, Sekretaris Kementerian Penerbangan Sipil India Shri Rajiv Bansal, Group Director GMR Srinivas Bommidala dan Finance Group Adani Jeet Adani.
Menhub mengatakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan India di bidang penerbangan telah terjalin sejak Wararling Air Services Agreement tanggal 25 Januari 2011. Menhub memanfaatkan pertemuan ini untuk meningkatkan kerjasama yang telah terjalin selama ini.
Sebelum pandemi Covid-19, maskapai dari kedua negara telah membangun konektivitas reguler antara India dan Indonesia. Garuda Indonesia, Batik Air dan Indonesia AirAsia sebelumnya telah beroperasi dari Indonesia ke Mumbai dan Chennai.
“Kita akan berupaya meningkatkan kembali konektivitas udara antara kedua negara bisa kembali normal seperti di masa sebelum pandemi Covid-19, bahkan bisa melebihi untuk menangkap permintaan yang cukup tinggi di kedua negara”, tutur Menhub.
Dalam pertemuan dengan Shri Rajiv Bansal, Menhub menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sedang membangun 10 destinasi wisata prioritas. Menhub mengajak sektor swasta di India untuk memanfaatkan peluang mengadakan penerbangan langsung dari India ke sejumlah destinasi wisata tersebut.
Selain itu Indonesia juga berharap dapat terselenggaranya konektivitas langsung dari dan ke beberapa kota baru di India seperti Hyderabad dan Bangalore, melalui Medan, Sumatera Utara.
“Medan dapat menjadi hub strategis antara Indonesia dan India, yang bandaranya saat ini dioperasikan bersama oleh Angkasa Pura II dan GMR India. Saya harap ini menjadi momentum yang baik untuk membangun kembali industri penerbangan kita,” kata Menhub.
Selain bertemu regulator, Menhub juga bertemu dengan Managing Director & CEO GMR. Menhub menyampaikan peluang perluasan kerjasama untuk berinvestasi di pengembangan Bandara lain setelah GMR bergabung bersama AP2 dalam mengelola Bandara Kualanamu. Menhub mengharapkan GMR dapat turut mengembangkan Bandara Kertajati yang saat ini telah mulai melayani kembali penerbangan umroh. Dalam kesempatan tersebut GMR pun menyatakan minatnya dan akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan para pihak terkait.
Selain itu, Menhub juga bertemu dengan jajaran Adani Group, sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pengelolaan pelabuhan dan bandara di India. Dalam kesempatan tersebut sejumlah hal yang dibahasa yakni: ketertarikan Adani terhadap pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan membahas peluang kerja sama pengembangan bandara termasuk di antara Bandara YIA di Kulonprogo, DIY. Pihak Adani juga mengungkap tengah mengembangkan Bandara Mumbai untuk meningkatkan kapasitas slot penerbangan.
Tren wisata open trip dan desa wisata tidak hanya mengangkat potensi pariwisata, tapi juga menumbuhkan usaha lokal, mulai oleh-oleh, kuliner, dan cinderamata.
…DetailsJACC dapat menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi para pelaku logistik kargo udara, karena sifat komunitas JACC adalah terbuka bagi siapa saja
…DetailsLangkah ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan udara bagi masyarakat.
…DetailsTIKI sebagai mitra kurir karena reputasinya yang sangat baik, berpengalaman, dengan jaringan yang luas dan kepercayaan selama puluhan tahun
…Details