Supply Chain Indonesia (SCI), lembaga independen bidang logistik dan supply chain di Indonesia, mengapresiasi keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengimplementasikan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

Program optimalisasi distribusi hasil kelautan dan perikanan tujuan domestik dan ekspor yang dijalankan oleh Direktorat Logistik, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) tersebut meraih penghargaan "Government of the Year" pada ajang Indonesia Logistics Awards (ILA) 2023, di Hotel Harris Kelapa Gading Jakarta, Kamis (12/10).

"Penghargaan ini membuktikan SLIN telah berperan dalam membangun dan mengembangkan sistem manajemen rantai pasokan ikan dan hasil perikanan terintegrasi," kata Budi Sulistiyo, Dirjen PDSPKP.

Tak hanya itu, Budi menyebut SLIN meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-hilir, pengendalian disparitas harga. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan industri dalam negeri serta ekspor berbasis Ekonomi Biru di Indonesia.

"SLIN membuat manajemen rantai pasok ikan jadi lebih efektif dan efisien," sambungnya.

Senada dengan Dirjen PDSPKP, Berny A Subki, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, mengatakan implementasi tersebut adalah amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58 Tahun 2021 tentang Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).

Menurutnya, SLIN adalah komitmen penyelenggaraan logistik hasil perikanan agar dilakukan secara tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas, dan tepat lokasi dengan biaya yang efektif dan efisien.

"Terimakasih pula kepada pelaku usaha jasa logistik atas peran aktif dan dukungannya dalam penyediaan moda transportasi dalam distribusi hasil perikanan," kata Berny dalam pidato singkatnya setelah menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., IPU, Ketua Dewan Juri Indonesia Logistics Awards 2023

Sebagai informasi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa program terobosan KKP yaitu Penangkapan Ikan Terukur dapat berjalan dan tentu saja dibutuhkan dukungan sistem logistik ikan dan konektivitas antar wilayah.