Searah jarum jam: Paul Toruan, Cargo Vice President BBN Airlines Indonesia, team urusan kargo udara dari MTN, Dede Hartono - General Manager MTN, dan session photo bersama acara presentasi di Hotel Mercure Harmoni Jakarta

Dunia penerbangan Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran maskapai baru, BlueBird Nordic (BBN) Airlines Indonesia (BBN Airlines) yang secara resmi telah beroperasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembukaan tiga rute untuk penerbangan domestik belum lama ini, sebagai jawaban akan layanan penerbangan alternatif yang dibutuhkan masyarakat Indonesia selain yang sudah eksis.

Pada hari Jumat, 27 September, BBN Airlines secara resmi membuka rute baru dari Bandara International Soekarno-Hatta, Jakarta (CGK) menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya (SUB). Pada penerbangan perdana rute Jakarta (CGK) – Surabaya (SUB), BBN Airlines menggunakan pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7B-763. Lalu kembali Jakarta (CGK), dengan nomor penerbangan 7B-764. Untuk sementara ini BBN Airlines menjadwalkan rute CGK - SUB - CGK terbang seminggu 5 kali (1,3,4,5,6).

Kemudian, pada hari Senin, 30 September, membuka rute baru dari Jakarta (CGK) menuju Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN). Pada penerbangan perdana rute Jakarta (CGK) – Balikpapan (BPN), BBN Airlines menggunakan Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7B-677. Lalu kembali Jakarta (CGK), dengan nomor penerbangan 7B-678. Untuk rute CGK - BPN - CGK, BBN Airlines menjadwalkan terbang setiap hari atau daily (1,2,3,4,5,6,7).

Lalu, pada hari Rabu, 2 Oktober, melakukan penerbangan perdananya untuk rute penerbangan Jakarta (CGK) ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS). Pada penerbangan perdana rute Jakarta (CGK) – Denpasar (DPS), BBN Airlines menggunakan Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7B-771. Lalu kembali Jakarta (CGK), dengan nomor penerbangan 7B-774. Sama halnya dengan Balikpapan, untuk rute CGK - DPS - CGK, BBN Airlines menjadwalkan daily flight (1,2,3,4,5,6,7).

Selain layanan penerbangan terjadwal, BBN Airlines Indonesia juga menawarkan layanan ACMI (Aircraft, Crew, Maintenance and Insurance), charter flight, serta layanan kargo udara.

GSA Kargo Udara

Dalam usaha meraih marketnya di Indonesia, selain ditunjuk BBN Airlines Indonesia sebagai General Sales Agent (GSA) Passanger, PT. Megatrans Nusantara (MTN) juga dipercaya sebagai GSA Kargo untuk keterisian kargo setiap pesawat terbang yang dioperasikan.

Untuk mengenalkan layanan kargo udaranya lebih dekat kepada pelaku logistik, MTN telah mengadakan acara presentasi produk BBN Airlines Indonesia pada hari Senin (7 Oktober) di Hotel Mercure Harmoni Jakarta.

“Saat ini pesawat yang digunakan Boeing 737-800, dengan kapasitas 189 orang penumpang dan kapasitas kargonya sekitar 2,5 - 3 ton,” kata Dede Hartono, General Manager PT. Megatrans Nusantara (MTN) bersama team sales perusahaan di acara presentasi.

Dalam acara yang bersifat interaktif tersebut, MTN telah mengundang sekitar 25 orang tamu pelaku logistik transportasi udara baik dari forwarding maupun kiriman ekspres, seperti Posindo, GED, TIKI, Bajika, Emirindo, Transtama, dan lainnya.

“Tidak semua perusahaan logistik kami undang. Hanya yang benar-benar potensial yang terpilih untuk hadir di acara ini,” kata GM MTN yang biasa disapa koleganya, Dede.

Untuk memperkuat presentasi produk, MTN menghadirkan langsung perwakilan dari BBN Airlines, Paul Toruan, sebagai Cargo Vice President bersama team. Selain itu juga turut mengundang DBM Warehouse Cengkareng, sebagai pihak penyedia layanan pergudangan untuk BBM Airlines, dan juga Cahaya Mas Utama (CMU), sebagai Regulated Agent (RA).

Dalam presentasinya, Dede juga membeberkan skema harga kargo yang efektif berlaku pada bulan Oktober 2024 sampai pemberitahuan selanjutnya.

“Untuk rate, kita berada di posisi middle, tidak mahal, tidak juga murah. Jadi harga yang bisa diterima di pasar,” jelasnya.

Lanjut Dede, selain tiga rute yang sudah ada, BBN Airlines nantinya akan membuka rute ke Makassar (UPG), Kuala Namu Medan (KUL), Pontianak (PON) dan Banjarmasin (BDJ).

Ketika salah satu tamu undangan menanyakan apa yang membedakan layanan kargo udara BBM Airlines dengan airlines yang sudah eksis, Dede menjawab bahwa team dan perusahaan yang menghandle sudah berpengalaman.

“Lalu armada pesawat dari luar negeri, sudah terbangun komunitas kargonya (JACC), informasi tracing barang lebih cepat dari warehouse dan RA, keagenan lebih fleksibel dan deposit available, dan pengirim pertama akan dipajang di kantor pusat BBN Airlines Indonesia,” jawab Dede, yang dahulu juga pernah menangani Kuwait Airways.

Untuk saat ini, kata Dede, BBN Airlines Indonesia fokus menangani kargo umum (Genco), belum menerima Dangerous Good (DG), Special Kargo, dan Heavy Lift.

MTN, yang berkantor di daerah Tomang, Jakarta Barat dan telah beroperasi sejak tahun 2002, adalah perusahaan keagenan penerbangan profesional yang sangat berpengalaman, dan kini menjadi GSA flag carrier dari Malaysia.

Selain itu MTN juga menawarkan bantuan penerbangan dan pariwisata kepada klien yang berencana untuk beroperasi di Indonesia.