
PT Unggas Lestari Unggul (PT ULU), salah satu usaha dari Japfa Grup, melakukan ekspor 25.920 butir telur tetas ke Myanmar. Ekspor telur tetas jenis ULU 101 adalah yang perdana bagi badan usaha UMKM binaan Japfa Group itu. Sebagai info, sebelumnya pada Oktober 2015, ekspor telur ayam tetas perdana pernah dilakukan oleh salah satu Japfa Grup, PT Japfa Comfeed Indonesia melalui angkutan udara.
Pimpinan PT. ULU Sahudin menyampaikam, produk telur tetas ayam ULU 101 merupakan salah satu hasil teknologi persilangan antara ayam Pelung jantan dengan ayam ras betina indukan, menjadi final stock ayam komersial (Ayam ULU 101) yang memiliki performa dan kualitas daging yang baik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Menurutnya, ekspor perdana telur tetas ini ke Myanmar menjadi langkah awal memperkenalkan Ayam ULU 101 ke pasar internasional. "Negara ekspor selanjutnya adalah Malaysia, Singapura dan Timor Leste," katanya di acara Ekspor Perdana Telur Tetas (Hatching Eggs) ULU 101 PT Unggas Lestari Unggul di Gudang Kargo 510, Bandara International Soekarno-Hatta, Selasa (24/4).
Sementara itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita yang hadir di momen yang sama mengatakan bahwa aspek status kesehatan hewan menjadi persyaratan utama, dan menjadi salah satu daya saing dalam perdagangan internasional. Sehingga untuk mendapatkan persetujuan dari negara calon pengimpor tidaklah mudah karena kualitas telur tetas ayam yang akan diekspor harus sesuai dengan yang menjadi persyaratan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
"PT Unggas Lestari Unggul merupakan salah satu unit usaha Breeding Farm aktif yang telah memperoleh sertifikat kompartemen bebas penyakit AI (Avian Influenza) dan Sertifikat Veteriner dari Pemerintah," katanya.
Menurut Dirjen PKH Kementan momen ini merupakan pengiriman awal dari total rencana sekitar 225 ribu telur pada tahun 2018 yang selanjutnya akan dikirim secara berkelanjutan ke beberapa negara.
I Ketut Diarmita menjelaskan, sejak tahun 2015 Indonesia telah melakukan ekspor telur tetas ayam dengan jenis ayam ras ke Myanmar, dan hingga Maret 2018 jumlah komulatif yang sudah diekspor sebanyak 10.482.792 butir dengan nilai Rp. 109,60 Milyar.
Berdasarkan data BPS tahun 2017, volume ekspor telur tetas ayam ras terus meningkat mencapai 27,39% dan nilai ekspor meningkat sebesar 26,76% dibanding tahun sebelumnya. Adapun negara tujuan ekspor meliputi Myanmar, Papua Nugini, Vietnam, Malaysia, dan lain-lain.
Dalam profil PT ULU, jenis telur tetas ini didapatkan dari hasil persilangan secara natural antara ayam Pelung dari daerah Cianjur, Jawa Barat, dengan ayam lokal dari Perancis. Hasil persilangan ini menghasilkan jenis DOC (day old chick) final stock persilangan baru yang disebut DOC "Ayam ULU". Proses persilangan dilakukan PT ULU, yang mempunyai breeding farm aktif di Desa Ciracas, Purwakarta, Jawa Barat.
Ekspor perdana telur tetas ULU 101 ke Myanmar tersebut, di packing dalam 72 box, dengan memakai 4 pallet dengan total berat sekitar 2 ton. Diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Boeing 787 Thai Airways ke dalam ruang kargo bertemperatur khusus."Diangkut dari Bandara Soekarno Hatta (CGK) dengan flight TG 434 ke Bangkok (BKK). Di sana transfer ke flight TG 305 tujuan BKK - RGN (Yangon), Myanmar," kata salah satu Cargo Officer Thai Airways Cargo kepada Cargo Times.
Puncak pergerakan tercatat pada H-3 Lebaran, yakni Jumat, 28 Maret 2025, dengan total penerbangan mencapai 1.179 dan jumlah penumpang mencapai 184.000 orang.
…DetailsKegiatan ini adalah bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
…DetailsDirektorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memperkuat konektivitas udara di Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat melalui
…DetailsMenteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau sarana dan prasarana transportasi udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/3).
…Details