JAKARTA – Balon udara tradisional liar kembali mengganggu keselamatan penerbangan. Pada hari pertama lebaran tahun ini, terdapat 28 laporan pilot yang melihat balon di ketinggian bervariasi. “Kemarin pada hari pertama lebaran, kami mendapat 28 pilot report yang melihat balon udara dan membahayakan keselamatan penerbangan. Kami menghimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udaara liar, karena sangat membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto di Jakarta, Kamis (6/6).
Sebagaimana diketahui di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat kebiasaan menerbangkan balon udara saat bulan Syawal. Untuk mengakomodasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan PM No 40 tahun 2018btentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat. Pada PM 40, balon udara tradisional boleh diterbangkan dengan ketentuan ditambatkan dengan tali maksimum 125 meter dari tanah, ukuran balon maksimum diameter 4 meter dan tinggi 7 meter. Selain itu, setiap kegiatan penerbangan balon harus meminta izin kepada otoritas bandara dan pemerintah daerah.
Disampaikan Novie, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke daerah-daerah yang memiliki kebiasaan menerbangkan balon. “Setiap tahun kami sosialisasi, tahun ini sepanjang bulan Ramadhan yang lalu kami sosialisasi ke Wonosobo, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, hingga ke Ponorogo, Jawa Timur,” terang Novie. Sosialisasi dilakukan AirNav lewat berbagai cara, mulai dari kecamatan, komunitas balon, pemuka agama hingga ke sekolah-sekolah. Bahkan, AirNav akan menggelar Java Balon Festival 2019 di Pekalongan dan Wonosobi pada pekan depan. “Sebagai bagian dari upaya sosialisasi balon udara yang aman dan sesuai ketentuan PM 40 tahun 2018, kami mengadakan festival balon. Ini yang kedua setelah tahun sebelumnya kami adakan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak lagi menerbangkan balon liar, tapi ikit di festival ini,” jelasnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, menghimbau masyarakat untuk tidak lagi melepaskan balon udara yang tidak sesuai ketentuan.”PM 40 itu kan solusi dari pemerintah agar budaya masyarakat bisa tetap berjalan tapi tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Sehingga kalau masih ada yang menerbangkan secara liar, maka penegakan hukum akan berjalan. Sebab sesuai UU no 1 yahun 2009, itu ada sanksi pidananya. Dan kami bersama aparat penegak hukum akan menindak tegas,” ukar Polana. Sebab, disampaikan Polana, area udara di atas Pulau Jawa merupakan salah satu jur penerbangan tersibuk di dunia. “Di atas Pulaau Jawa itu banyak jalur penerbangan, salah satunya W45 yang merupakan satu dari lima rute tersibuk di dunia. Jadi banyak sekali pesawat yang melintas baik domestik maupun internasional, daan sangat bahaya kalau sampai bertabrakan dengan balon udara,” terang Polana.
Dia menambahkan, TNI dan Polri juga terus menggelar operasi untuk menangkap balon udara liar dan pelakunya. “Bapak-Bapak TNI dan Polri di lapangan terus bekerja dan sudah banyak barang bukti diamankan. Kami himbau sekali lagi masyarakat untuk tidak menerbangkan balon liar, kalau tidak akan berhadapan dengan hukum. Mari lakukan budaya dengan tidan membahayakan keselamatan pihak lain, apalagi AirNav sudah mewadahi dengan membuat festival,” pungkas Polana.
Untuk diketahui, AirNav Indonesia kembali menggelar festival balon udara bertajuk “Java Traditional Balloon Festival 2019” di Stadion Hoegeng, Pekalongan pada Rabu (12/6). Sedangkan di Wonosobo digelar pada tangg 15 Juni 2019 di Desa Wisata Pagerejo.
Berrikut adalah 28 Pilot ( PIREP) pada hari 1 lebaran 2019:
1.GIA 257 JOG - CKG
Dep. 01.27 UTC terlihat
Lampion pada Alt.7000
Rad 315 - 250
Distance 21 Nm
2.LNI 536 CGK- SOQ
Terlihat Lampion pada
Radial 300 VOR SLO
Ketinggian 12000 ft
3.LNI 276 JOG- PKU
Dep. 01.03 UTC
Terlihat Lampion pada
ketinggian 13000ft
Rad 330-360 ttg
Dist. 20 Nm JOG VOR
4. SJY 231 BPN-JOG
Dep. 01.10 UTC
Terlihat 3 Balon Udara
ketinggian 11000ft
5. CTV 760 CGK-SOC
Dep. 04.40 UTC
Terlihat beberapa balon udara pada
ketinggian 15000ft
Radial 320
Dist. 10NM
6. ID 7513 HLP-SUB
Dep. 02.35 UTC
Terlihat beberapa balon udara pada
Ketinggian 34000-37000 ft
7. GA 264 CGK-BWX
Dep. 04.10 UTC
Terlihat balon udara pada
Ketinggian 29000-30000ft
8. GIA 236 CGK-SRG
Dep. 05.38 UTC
Terlihat balon udara warna putih pada
Ketinggian 10000ft
Radial 282
Distance 31 DME
9. XAR761 JOG-AAP
Dep. 03.45 UTC
Terlihat balon udara pada
Ketinggian 4500-17000ft
Distance 15 NM
10. CTV123 JOG-HLP
Dep.
Terlihat balon udara pada
Ketinggian 11000ft
11. XAR 780 JOG-PLM
Dep. 02.13 UTC
Terlihat 3 balon udara pada
Ketinggian 23500-24000ft
Distance 43 NM
12. GIA 222 CGK-SOC
Dep. 02.00 UTC
Terlihat 10 balon udara pada
Ketinggian 20000-24000ft
Distance 50 NM
13. SJY 210 CGK-SOC
Dep. 02.25 UTC
Terlihat 10 balon udara pada
Ketinggian 27000-28000ft
Distance 20 NM
14. LNI 856 SUB-PLM
Dep. 01.00 UTC
Terlihat beberapa balon udara pada
Ketinggian 35000-37000ft
Radial 282
Distance 30 NM
15. GIA 292 CGK-MLG
Dep. 03.40 UTC
Terlihat beberapa balon udara pada
Ketinggian 36000ft
Radial 282
Distance 26 NM
16. AWQ 937 DPS-CGJ
02.23 UTC
Terlihat beberapa balon udara pada
Ketinggian 25000ft
Radial 305
Distance 36 NM
17. ID 6512 CGK-DPS
05.04 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 33000-35000ft
Radial 165
Distance 30 NM
18. AWQ 8455 SOC-DPS
05.18 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 31000ft
Radial 071
Distance 10 NM
19. AWQ 505 SIN-DPS
06.21 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 30000ft
Radial 135
Distance 45 NM
20. LNI 041 DPS-CGK
06.30 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 35000ft
Radial 330
Distance 14 NM
21. AWQ 7912 BDO-DPS
06.55 UTC
Terlihat 4 balon udara pada
Ketinggian 33000ft
Radial 104
Distance 37 NM
22. CTV 686 CGK-DPS
06.58 UTC
Terlihat 6 balok udara pada
Ketinggian 37000ft
Radial 107
Distance 23 NM
23. ID 7348 KOE-HLP
06.58 UTC
Terlihat 2 balon udara pada
Ketinggian 38000ft
Radial 100
24. CTV 686 CGK-DPS
07.08 UTC
Terlihat 3 balon udara pada
Ketinggian 37000ft
Radial 280
Distance 40 NM
25. GIA 317 SUB-CGK
07.08 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 37000ft
Radial 101
Distance 26.5 NM
26. CTV 686 CGK-DPS
07.10 UTC
Terlihat 1 balon udara pada
Ketinggian 30000-37000ft
Radial 045
Distance 45 NM
27. ID 6514 CGK-DPS
08.38 UTC
Terlihat 3 balon udara pada
Ketinggian 35000ft
Distance 21 NM
28. CTV 681 DPS-CGK
08.43 UTC
Terlihat 15 balon udara pada
Ketinggian 36000ft
Distance 15 NM
Untuk antisipasi pergerakan balon, AirNav telah menerbitkan NOTAM, sbb:
-Notam A2190/19 :
terbit 03 Juni 2019
-Notam B2740/19 :
terbit 04 Juni 2019
TransNusa dinilai telah menelantarkan penumpang selama sekitar 11 jam, apalagi tidak ada konpensasi mengenai keterlambatan sesuai aturan Kemenhub
…DetailsPaket kiriman dari Belanda dengan tujuan Bandung, dicurigai memuat narkoba jenis MDMA yang disamarkan dalam kemasan biji kopi.
…DetailsDi Kepri selain untuk angkutan penumpang, N219 juga direncanakan untuk pengangkutan kargo, khususnya hasil perikanan laut.
…DetailsJaket EIGER merefleksikan semangat tangguh dan profesionalisme para kurir, helm Cargloss desainnya yang modern dan dinamis simbol semangat “Melesat Sat Set”
…Details