SAMARINDA – 27 Maret 2019. Di tengah tren traveling era sekarang, Samarinda memposisikan sebagai gerbang baru menuju Kalimantan Timur. Secara geografis wilayah yang dibelah oleh Sungai Mahakam tersebut telah dikenal sebagai kota tujuan untuk eksplorasi menuju ke berbagai kawasan Kaltim. Samarinda menyuguhkan kekhasan yang menguatkan menjadi salah satu tempat berlibur, seperti ikan pesut, sarung Samarinda, amplang, Islamic Center, air terjun Tanah Merah, air terjun Pinang Seribu, pantai, kuliner dan masih banyak lagi.
Setelah menghabiskan waktu di Samarinda, saatnya menuju Yogyakarta. Kota yang mudah diucapkan “Jogja” menjadi salah satu destinasi istimewa di kalangan travelers, begitu kental dengan wisata pendidikan, budaya, religi dan pusat seni hingga keramahan masyarakat yang mendunia. Tak heran bila dikenal Jogja Never Ending Asia.
Jogja juga terkenal ramah di kantong dan reputasi yang kaya jajanan atau kuliner, misalnya di sepanjang icon kota ini yaitu Malioboro. Bagi milenial hobi memotret dan terlihat keren, menjelajahi setiap sudut wisata alam, pegunungan dan pantai menjadi spot instagenic, karena berlatar pemandangan menakjubkan untuk petualangan seru. Jadi, semakin menambah sensasi kekinian di sosial media khususnya Instagram.
Akhirnya kedua destinasi itulah yang menanti untuk dikunjungi yang menawarkan pengalaman yang semakin tak terlupakan terutama kalangan turis milenial. Saatnya perjalanan dimudahkan, Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group akan membuka penerbangan langsung Samarinda menuju Yogyakarta mulai 5 April 2019.
Penerbangan bernomor JT-869 yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Aji Pangerang Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur (SRI) pukul 11.10 WITA dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta (JOG) pukul 12.20 WIB.
Untuk rute sebaliknya, Lion Air nomor JT-868 akan mengudara dari Jogjakarta pukul 13.10 WIB dan memiliki jadwal kedatangan pada 16.00 WITA di Samarinda. Layanan penerbangan non-stop ini memiliki frekuensi satu kali setiap hari.
Pembukaan rute baru dengan pilihan jadwal terbaik yang dilayani secara langsung Samarinda dan Jogja merupakan kelanjutan dari kesuksesan rute Lion Air sebelumnya yang menghubungkan Jawa ke Kalimantan, dimana rata-rata permintaan traveling di kedua provinsi menunjukkan angka positif.
Hadirnya layanan terbaru domesitk ini optimis bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk berwisata atau bisnis sejalan mewujudkan mimpi pelancong menjelajahi secara mudah di Indonesia melalui Yogyakarta dan Samarinda.
Lion Air hadir di rute ini adalah bagian langkah strategis guna meningkatkan minat jalan-jalan turis di kota tujuan Jogja dan Samarinda. Dalam mendukung upaya itu, Lion Air akan memberikan pilihan kenyamanan tersendiri dan layanan terbaik selama perjalanan, travelers berkesempatan menambah pengalaman terbang dengan pesawat terbaru Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi).
Jaringan Samarinda ke Jogja pergi pulang (PP) diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi wisatawan mancanegara (wisman), wisawatan nusantara (wisnus) dan pebisnis dalam bepergian. Dari berbagai kota dapat singgah terlebih dahulu (transit) atau dengan menghabiskan waktu di Jogja, kemudian bisa meneruskan perjalanan ke Samarinda.
Demikian juga bagi wisatawan dan pebisnis yang sudah menyelesaikan agenda di Samarinda bisa terbang ke Jogja sekaligus nantinya mudah mendapatkan opsi penerbangan lanjutan (connecting flight) menuju kota tujuan popular Lion Air Group.
Lion Air menawarkan konektivitas perjalanan terbaik melalui Bandar Udara Internasional Adisutjipto bersama kota penghubung lainnya, antara lain ke Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Palembang, Lampung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Lombok, Kupang, Makassar, Kendari, Palu, Manado, Ambon, Ternate, Sorong, Jayapura, Merauke dan destinasi yang lain.
Lion Air senantiasa mendukung dalam menyediakan akses Pulau Jawa, khususnya Yogyakarta dan Kalimantan Timur, sesuai konsep Komponen Daerah Tujuan Wisata 3A, yaitu khusus aksebilitas (access). Ketersediaan pilihan penerbangan dapat mempercepat koneksi antardestinasi, sehingga berdampak dalam menggeliatkan wisata dan perekonomian ke daerah.
Lion Air menawarkan layanan kepada pelanggan untuk mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal berkonsep “sesuai kebutuhan”. Jika akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi. Sebaliknya, bila bepergian tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.
Bagi pelanggan yang akan membawa bagasi dapat melakukan pembelian voucher bagasi (pre-paid baggage) melalui agen perjalanan (agent travel), website Lion Air www.lionair.co.id dan kantor penjualan tiket Lion Air Group. Pelanggan dapat membeli dengan harga lebih hemat pada saat dan setelah pembelian tiket (issued ticket), dengan batas waktu maksimum enam jam sebelum keberangkatan.
Terkait dengan ketentuan barang bawaan ke kabin (hand carry), aturan yang berlaku yaitu setiap pelanggan (kecuali bayi), diperbolehkan membawa satu bagasi kabin (cabin baggage) dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item) seperti tas laptop/ perlengkapan bayi/ bahan membaca/ kamera/ tas jinjing wanita (hand luggage).
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details