Gautsil Madani dalam sesi webinar dimana PT Angkasa Pura Kargo mendukung Ekonomi Hijau melalui fungsi optimalisasi fasilitas bandara dengan air cargo digitalization (03/12)
Dengan pendekatan prinsip Ekonomi Hijau melalui pengembangan pertanian, perikanan serta UMKM tanah air, PT Angkasa Pura Kargo (APK) bersama CoFREE Initiative menggelar webinar bertajuk Sosialisasi Green Economy dalam konteks Kemitraan Multi Pihak Lintas Batas serta pemberlakuan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dengan Australia IA-CEPA.
CoFREE Initiative sendiri merupakan gerakan yang bertujuan menciptakan peluang yang lebih besar bagi Petani, Nelayan dan UMKM Hijau Indonesia untuk masuk ke dalam Mata Rantai Nilai Global melalui Kerjasama Multi Pihak, serta menerapkan prinsip Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon serta SDGs dalam desain dan pelaksanaan programnya.
Seperti yang diketahui sektor pertanian tengah menjadi salah satu fokus pemerintah, terlebih di tahun 2020 ini sektor pertanian tengah tumbuh positif. Karena pada dasarnya ekspor pertanian tidak mengenal pantangan apapun karena bahan pangan merupakan kebutuhan utama umat manusia.
Untuk itu webinar ini dirasa penting sebagai forum strategis untuk berdiskusi dalam meningkatkan ekspor komoditas Indonesia sekaligus upaya pemulihan ekonomi nasional.
Sektor perkebunan menjadi andalan ekspor pertanian sehingga terus diperluas cakupan ekspornya melalui pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif, budaya dan berorientasi ekspor. Alhasil sektor ini diharapkan mampu mendongkrak penerimaan devisa negara.
Gautsil Madani selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura Kargo berharap perusahaannya dapat turut serta dalam mengembangkan dan menciptakan peluang untuk petani serta UMKM Hijau agar terus tumbuh dan masuk ke dalam rantai nilai global (Global Value Chain) dengan target pertama yakni pasar Australia. Termasuk berperan aktif dalam upaya membangun jalur perdagangan Internasional, khususnya jalur udara.
Dalam tanggapan sesi webinar yang diselenggarakan kemarin (3/12/2020), Gautsil Madani menambahkan bahwa saat ini PT Angkasa Pura Kargo terus meningkatkan fungsi optimalisasi fasilitas bandara. “Kami upayakan bekerjasama terlebih dahulu dengan pihak strategic partner yang juga dapat memasarkan produk-produk dari Indonesia ke Australia dan dapat memanfaatkan jasa dan layanan PT. Angkasa Pura Kargo.”, tutur Gautsil Madani
Sebelum mengakhiri sesi webinar, Gautsil Madari menyampaikan bahwa APK mendukung berpartisipasi ke dalam rantai nilai global untuk membantu terlaksananya perdagangan antara Indonesia dengan Australia sesuai dalam misi IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement).
APK atau PT Angkasa Pura Kargo adalah anak usaha dari PT Angkasa Pura II (Persero) dengan fokus layanan di bidang jasa operator terminal kargo, pelayanan kargo dan pos udara serta pengembangan prasarana dan sarana terminal kargo. APK beroperasi di sejumlah bandara Indonesia yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero).
Sebagai perusahaan dengan jaringan seluruh Indonesia, UT butuh mitra logistik yang handal menangani barang yang perlu penanganan khusus dan sensitif waktu.
…DetailsEvent Imlek kali ini, IAS Group membagikan boneka Teddy Bear bertemakan Lunar New Year di Cengkareng (CGK), Juanda (SUB), Ngurah Rai (DPS), dan Supadio(PNK).
…DetailsSelain perubahan logo, FIN Logistics mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat layanan pelanggan.
…DetailsSelama 3 tahun berdiri, InJourney meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata dan mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)
…Details