Breaking News:
Tuesday, 7 November 2017
PT Angkasa Pura II Raih BUMN Performance Excellence Award 2017

Photo: Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara AP II Ituk Herarindri menerima penghargaan yang diberikan oleh Wahyu Hidayat selaku Dewan Pembina Kementerian BUMN


PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, pengelola 13 bandara di kawasan Barat Indonesia, mencetak skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) untuk tahun 2016 sebesar 565,5, sehingga membawa perseroan berada pada kategori Good Perfomance yang jauh lebih baik dari tahun 2015.

Skor tersebut diperoleh setelah dilakukan 10 tahap evaluasi yang disupervisi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana proses-proses evaluasi tersebut mencakup empat bagian yakni evaluasi dokumen, kunjungan ke perusahaan, quality assurance dan reporting.

Pencapaian Good Performance versi Kementrian BUMN ini membuat AP II mendapat penghargaan pada acara BUMN Performance Excellence Award 2017 yang digelar Senin pagi lalu (6 Nopember) dan dihadiri oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno.

Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sendiri merupakan referensi dalam hal pengelolaan BUMN menuju pencapaian kinerja unggul di samping juga sebagai alat melakukan self assessment dan pemberian feedback kepada masing-masing perusahaan milik Negara.

Penilaian KPKU fokus pada 7 kriteria yaitu Kepemimpinan, Perencanaan strategis, Fokus pada pelanggan, Pengukuran, Analisis dan manajemen pengetahuan, Fokus pada tenaga kerja, serta Fokus pada operasi. Total kriteria ini menghasilkan skor yang bisa mencapai 1000.

Dengan kata lain, KPKU merupakan salah satu strategi inisiatif Kementerian BUMN untuk menilai kinerja BUMN dan mendorong kinerja ke tingkat kelas dunia.

BUMN Performance Excellence Award tahun 2017 yang digelar oleh Forum Ekselen BUMN (FEB), yang merupakan ajang penghargaan kepada BUMN yang telah bekerja keras membangun daya saing melalui integrasi berbagai sistem manajemen hingga mencapai  kinerja ekselen  tertentu. 

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Skor KPKU untuk tahun 2016 sebesar 565,5 atau jauh lebih baik dibandingkan dengan 2015 yakni 480. Diantaranya karena AP II melakukan perbaikan-perbaikan khususnya untuk opportunity for improvement atau OFI. Hal ini menandakan transformasi yang dilakukan AP II berada di jalur yang benar.”

“Perbaikan di dalam OFI itu diantaranya dilakukan dengan peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa melalui penerapan konsep smart airport yang terdiri dari smart infrastructure, connected content dan digital society untuk fokus menciptakan pengalaman yang baik kepada seluruh pelanggan baik itu penumpang pesawat maupun maskapai sehingga perbaikan ini menyentuh seluruh customer touch point. Kami berterima kasih karena peningkatan pelayanan yang dilakukan AP II dapat diakui ditandai dengan meningkatnya skor KPKU ini,” Muhammad Awaluddin menjelaskan.

Adapun proses pada KPKU juga memiliki tiga peran penting yakni membantu memperbaiki kapabilitas dan kinerja BUMN baik finansial maupun nonfinansial, memfasilitas dan berbagai informasi mengenai praktik-praktik terbaik, serta alat kerja untuk memahami dan mengelola kinerja serta untuk memandu perencanaan.

“Untuk tahun 2017 ini kami menargetkan skor KPKU dapat mencapai 600 atau lebih, sehingga AP II berada di kategori Emerging Indutrial Leader, meningkat dari saat  ini Good Performance. Kami optimistis hal ini dapat dicapai karena peningkatan pelayanan yang telah dilakukan di seluruh lini bisnis dan juga menciptakan peluas bisnis baru,” papar Muhammad Awaluddin.

Guna mencapai target tersebut, AP II juga telah menerapkan assessment KPKU untuk seluruh kantor cabang atau di 13 bandara.

Sementara itu, untuk tahun 2018 penerapan asesmen KPKU juga akan dilakukan untuk anak perusahaan sehingga dengan demikian seluruh elemen AP II Group telah menerapkan proses Manajemen Business Excellence.

Author: Eko Nugroho
GO Ina

Menhub Dudy menyatakan pengguna angkutan umum meningkat 5,07% pada Nataru 2024/2025 dari 18 Desember 2024 (H-7) sampai 05 Januari 2025 (H+11), pada cut off data pukul 23.59 WIB dengan jumlah penumpang sebesar 17.182.298, dibandingkan tahun 2023/2024 sebesar 16.352.956.

Details
January 6, 2025

Sedangkan jumlah penumpang mencapai 1.069.653 pax, dan kargo mencapai 4.412 ton pada periode yang sama. Recovery rate jumlah penumpang dibandingkan saat pandemi 2019 sebesar 107%, sedangkan untuk kargo 50,24%.

Details
January 2, 2025

TransNusa dinilai telah menelantarkan penumpang selama sekitar 11 jam, apalagi tidak ada konpensasi mengenai keterlambatan sesuai aturan Kemenhub

Details
December 30, 2024

Paket kiriman dari Belanda dengan tujuan Bandung, dicurigai memuat narkoba jenis MDMA yang disamarkan dalam kemasan biji kopi.

Details
December 28, 2024

GENERAL NEWS