Belum lama iniini, PT. Angkasa Pura Logistik (APLog), anak usaha dari PT. Angkasa Pura I (Persero) yang bergerak dalam bidang logistik dan transportasi, dan flag carrier, Garuda Indonesia mengadakan kerjasama layanan air transshipment di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS) Bali.
Para pelaku berkepentingan di bandara ‘Pulau Dewata’ itu, khususnya di sektor kargo udara, sangat mendukung layanan terbaru yang digerakkan oleh APLog dan optimis layanan transshipment itu akan menjadi pionir untuk bandara-bandara internasional lainnya di Indonesia.
Sigit Herdiyanto, Co. General Manager Angkasa Pura 1, Bandara Gusti Ngurah Rai mengatakan: "Khusus transportasi udara, Indonesia yang mempunyai beberapa bandara internasional, sampai saat ini belum memanfaatkan fungsi layanan air transshipment dengan baik seperti negara-negara lain, bahkan dengan negara tetangga sesama Asia Tenggara".
Padahal bandara kelas internasional adalah tempat singgah kargo udara yang memiliki potensi keuntungan yang besar. Selain itu, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menjadi sangat potensial untuk kegiatan air transshipment tersebut.
Sigit melanjutkan, Pulau Bali sudah sangat tenar sebagai tujuan wisata di dunia, dan pesawat-pesawat terbang berbadan lebar kebanyakan mendarat di Bali untuk mengantar penumpang wisatawan. Sementara badan (belly space) pesawat terbangnya sendiri belum dioptimalkan. Ruang itu masih sangat berpotensi diisi dengan kargo yang hendak melanjutkan penerbangan ke tujuan berikutnya. “Peluang dan potensi inilah yang harus dilihat dan direspon secara positif,” katanya.
Sedangkan, R. Syarif Hidayat, Kepala Kantor Bea Cukai Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur mengatakan: “Kita sudah menyiapkan Regulasi dan Infrastruktur yang memadai untuk transshipment. Dengan keunggulan kita di Indonesia dan Bali secara khusus, kedepannya 'Pulau Dewata' ini nanti akan menjadi hub transshipment terbaik di dunia.”
Dia melanjukan, bahwa Direktorat Jendral Bea Cukai (Kementrian Keuangan) sudah mengatur regulasi dengan jelas untuk transshipment ini. Karena Indonesia menjadi daerah potensial untuk pengembangan air transshpment baik sebagai negara asal, negara tujuan, maupun negara transit.
Syarif Hidayat menjelaskan ada beberapa keunggulan air transshipment, diantaranya:
- menurunkan biaya pengiriman kargo melalui udara,
- sebagai alternatif ketika di sebuah bandara sedang terjadi peak season, dan,
- membantu kegiatan pengiriman barang dari suatu daerah yang tidak pakai kapal laut sebagai moda angkutan barang.
Tren wisata open trip dan desa wisata tidak hanya mengangkat potensi pariwisata, tapi juga menumbuhkan usaha lokal, mulai oleh-oleh, kuliner, dan cinderamata.
…DetailsJACC dapat menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi para pelaku logistik kargo udara, karena sifat komunitas JACC adalah terbuka bagi siapa saja
…DetailsLangkah ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan udara bagi masyarakat.
…DetailsTIKI sebagai mitra kurir karena reputasinya yang sangat baik, berpengalaman, dengan jaringan yang luas dan kepercayaan selama puluhan tahun
…Details