Gempa bumi Magnitudo 7,8 yang terjadi di Turkiye ini telah berdampak luar biasa pada jatuhnya korban jiwa. Badan penanggulangan bencana negara ini atau AFAD mencatat per 11 Februari 2023, korban meninggal dunia berjumlah 22.327 jiwa, luka-luka 80.278 dan mereka yang terdampak mencapai 13, 5 juta.
Sebagai negara sahabat dan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, Pemerintah Indonesia telah menugaskan, flag carrier, Garuda Indonesia untuk mengoperasikan penerbangan kemanusiaan menuju Turkiye pada Senin (13/2).
Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penerbangan ini mengangkut sedikitnya 120 orang tenaga kesehatan serta 20 ton bantuan kemanusiaan yang terdiri dari kebutuhan logistik dan kebutuhan tanggap bencana untuk korban gempa di Turkiye.
Penerbangan kemanusiaan tersebut dilayani dengan armada Airbus A330-300 dan merupakan penerbangan pertama dari dua penerbangan kemanusiaan pemerintah Indonesia ke Turki yang rencananya akan diangkut oleh Garuda Indonesia.
Penerbangan tersebut diberangkatkan dari dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta menuju Bandara Internasional Adana Sakirpasa (ADA), Turkiye melalui Jeddah dimana GA 7980 diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin (13/2) pada pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz (JED), Jeddah pada pukul 15.20 LT untuk selanjutnya diberangkatkan dari Jeddah pada pukul 16.50 LT dan direncanakan akan tiba di Bandara Adana Sakirpasa pada pukul 19.50 LT.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa penerbangan tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk senantiasa menjalankan mandat sebagai national flag carrier untuk mendukung penuh solidaritas antarnegara khususnya dalam menjalankan misi kemanusiaan. “Melayani penerbangan kemanusiaaan ini memiliki arti tersendiri bagi kami bahwa sebagai national flag carrier untuk dapat terus menjaga mandat kami dalam berkontribusi menjaga nilai-nilai kebangsaan dengan menjadi garda terdepan untuk mewujudkan kepedulian bangsa Indonesia kepada rakyat Turki melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman,” jelas Irfan.
Irfan memaparkan bahwa prosedur pemberangkatan tenaga kesehatan dan bantuan logistik tersebut telah melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan antarnegara.
Tim pencarian dan evakuasi
Sebelumnya pada Sabtu (11/2), Pemerintah Indonesia melalui BNPB telah memberangkatkan tim (pencarian dan evakuasi) kemanusiaan dan dukungan logistik menuju Turkiye dan Suriah.
Tim kemanusiaan Indonesia tahap pertama yang diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, yaitu Middle Urban Search and Rescue Team (MUSAR) 47 personel beserta peralatan lengkap didampingi 15 tim pendamping dari BNPB, ditambah personel dari Kementerian Luar negeri. Total tim yang diberangkatkan 62 orang dan bantuan logistik sebanyak 5 ton dari Kementerian Pertahanan.
Pemberangkatan Tim MUSAR menjadi prioritas mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan selama masa kritis. Tim diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules C 130 dan Boeing 737.
Kegiatan bertema “Children At Your Services” adalah program kolaborasi IAS dengan UNICEF dengan memperkenalkan profesi-profesi dunia aviasi kepada anak-anak.
…DetailsBisnis jasa kurir/ekspedisi yang tahan banting bahkan ketika krisis, melaju pesat dan mencatatkan pertumbuhan dua digit selama beberapa tahun terakhir
…DetailsKerjasama ini adalah langkah strategis kedua maskapai beri nilai tambah pengguna jasanya sekaligus mendukung pertumbuhan aktivitas bisnis dan pariwisata kedua negara
…DetailsKehadiran cabang utama ini memainkan peran penting dalam membantu pelaku usaha lokal memperluas distribusi produk, di pasar lokal maupun nasional
…Details