Breaking News:
Thursday, 13 December 2018
Angkasa Pura Logistik, Gapura Angkasa Sahkan Perjanjian untuk Majukan Penanganan Kargo

Penandatangani perjanjian oleh Herry A.Y. Sikado, Dirut APLog (kedua dari kiri) dan I Dewa Gede Mahayana, Dirut Gapura Angkasa (kedua dari kanan), disaksikan oleh Novrihandri, Komut APLog (ujung kiri) dan Mohammad Iqbal, Komut Gapura Angkasa (ujung kanan) (dok. aplog)


Pada tanggal 9 Desember 2018, sebuah perjanjian kerjasama ditandatangani di Nusa Dua, Bali, antara PT Gapura Angkasa dan PT Angkasa Pura Logistik. Acara ini dipandang sebagai tonggak penting dalam sektor penerbangan komersial di tanah air. 

Kedua perusahaan tersebut dikenal sebagai anak badan usaha milik negara (BUMN) yang berkecimpung dalam bidang aviasi: Gapura Angkasa dimiliki bersama oleh Garuda Indonesia (selaku pemegang saham mayoritas), PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Angkasa Pura I (Persero). Dua nama terakhir merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola bandar udara di Indonesia. Sementara itu, Angkasa Pura Logistik - juga dikenal sebagai APLog, anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) - beroperasi di 17 (tujuh belas) bandara nasional, kebanyakan terletak di belahan timur nusantara. 

Direktur Utama APLog Herry A.Y. Sikado dan Direktur Utama Gapura Angkasa I Dewa Gede Mahayana menandatangani perjanjian ini mewakili entitasnya masing-masing, disaksikan oleh Novrihandri, Komisaris Utama APLog (yang juga Direktur Keuangan dan TI Angkasa Pura I) dan Mohammad Iqbal, Komisaris Utama Gapura Angkasa (merupakan juga Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia).

Perjanjian ini meletakkan pondasi bagi kerjasama resmi antara kedua perusahaan dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan mutu layanan penanganan kargo di bandara-bandara utama di Indonesia.

Sebagai perusahaan yang melayani dua maskapai penerbangan nasional terbesar - Garuda Indonesia dan Citilink - Gapura menyediakan pelbagai layanan darat (groundservice) yang lengkap, mulai dari katering penerbangan hingga ramp operations, sedangkan APLog melakukan operasi penanganan kiriman udara di terminal-terminal kargo di berbagai lokasi di Indonesia.

Kolaborasi antara APLog dan Gapura mempertegas komitmen kedua belah pihak untuk memperlancar aliran arus barang yang diangkut melalui udara maupun saat ditangani di lokasi bandara. Upaya bersama ini akan berkontribusi positif untuk meningkatkan transparansi operasional dan mempersingkat waktu proses, karena pergerakanbarang dari sisi udara ke sisi darat (maupun sebaliknya) menjadi lebih mudah dipantau.

Mohammad Iqbal menyambut baik penandatanganan ini. “Kami merasa bersyukur, sebab ikhtiar keras kita selama beberapa tahun terakhir akhirnya terwujud." Iqbal juga mengisyaratkan bahwa BUMN-BUMN lain pada pokoknya juga siap untuk berpartisipasi aktif melalui inisiatif serupa, dengan berbekal aset dan sumber daya mereka masing-masing.

Herry A.Y. Sikado menjelaskan, “Di masa kini, perusahaan harus mengembangkan kekhususan masing-masing sebagai pembeda. Keunikan itu penting, dan ciri khas antara usaha yang satu dengan yang lain semakin nyata. Induk usaha kami (Angkasa Pura I) akan lebih berfokus pada pengembangan fasilitas bandara. Sementara APLog akan mengkhususkan diri dalam memajukan jasa terkait, khususnya penanganan kargo dan pos. Kolaborasi kami sejak saat ini dengan Gapura Angkasa akan memadukan semua kekuatan kami, dan memungkinkan APLog untuk kian memaksimalkan bidang keunggulannya." Herry juga menekankan betapa pentingnya strategi kemitraan untuk sukses berkelanjutan di tengah era disruptionini.

Seiring beratnya tantangan di masa depan, kebutuhan untuk bersinergi antar pelaku di lingkungan perusahaan-perusahaan milik negara menjadi kian penting. “Tidaklah mungkin jika sesama BUMN ini bekerja sendiri-sendiri. Semua harus terlibat dan membentuk aliansi untuk meraih hasil terbaik,” jelas Novrihandri.

Ia menambahkan bahwa industri supply chain Indonesia diperkirakan bernilai Rp 2.600 triliun, namun para pemain lokal hanya mendapatkan fraksi kecil saja dari situ. “Potensi sektor logistik ini terlalu besar kalau dibiarkan, dan yang menarik, kita justru bisa mendapat manfaat terbesar dengan jalan kolaborasi - bukan dengan saling bersaing."

Author: Genia Sembada
GO Ina

Struktur kepengurusan dirancang secara fungsional dan strategis agar lebih gesit, adaptif, dan responsif terhadap dinamika kepelabuhanan.

Details
April 18, 2025

DPP ABUPI periode 2025–2030 memikul tanggung jawab besar, karena tantangan sektor pelabuhan nasional semakin berat seiring dinamika isu global

Details
April 18, 2025

Dalam semangat mempererat silahturahmi dan memperkuat nilai kebersamaan, JNE menggelar acara Halal Bihalal 1446 H dengan mengusung tema “Bersama Untuk Maju dan Bahagia”

Details
April 10, 2025

Untuk sektor perhubungan udara, dibahas perpanjangan kerja sama Technical Cooperation Agreement dan modernisasi peralatan navigasi penerbangan

Details
April 9, 2025

GENERAL NEWS